Jumat, 12 April 2024

KOLABORASI

 

Kolaborasi adalah tindakan kerja sama antara dua pihak atau lebih, baik berupa individu atau organisasi untuk menghasilkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu

 

Hubungan dan kerja sama yang baik antara sekolah, orang tua/wali murid, dan masyarakat di
lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aman, ramah serta
menyenangkan. Adanya budaya saling menghormati, salingmenghargai dan saling mengasihi
antara semua unsur di lingkungan belajar, tidak saja dapat meminimalkan tindak kekerasan

 

Langkah-Langkah Berkolaborasi

1. Identifikasi masalah berdasarkan data
Identifikasi permasalahan atau tantangan apa yang dihadapi dalam upaya menyelenggarakan program pembelajaran untuk semua yang dapat mengakomodir karakter dan kebutuhan peserta didik yang beragam. Perumusan masalah harus berdasarkan data yang ditemukan di lapangan, permasalahan yang muncul dapat berkaitan dengan mengenali kebutuhan khusus peserta didik, merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, atau terkait dengan penyediaan akomodasi yang layak.

2. Identifikasi unsur yang terlibat
Selain unsur-unsur dalam satuan pendidikan, apakah ada unsur di luar satuan pendidikan
yang perlu dilibatkan. Setelah diidentifikasi, mulailah melakukan komunikasi awal dengan semua unsur yang terlibat

3. Rumuskan tujuan kolaborasi
Bersama semua unsur di dalam satuan pendidikan, rumuskan tujuan kolaborasi berdasarkan permasalahan yang dihadapi. Untuk menumbuhkan kepemilikan terhadap program kolaborasi yang akan dijalankan, setiap unsur diharapkan memberikan masukan terhadap perumusan
tujuan kolaborasi.
4. Tentukan ukuran keberhasilan kolaborasi
Selanjutnya secara bersama-sama, semua unsur yang terlibat menentukan ukuran atau indikator tercapainya tujuan kolaborasi. Hal ini penting untuk dilakukan agar terjadi kesepahaman tentang apa yang menjadi tujuan bersama dan tolok ukurnya.

 

5. Tetapkan tugas dan tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab masingmasing unsur perlu ditetapkan dan diketahui oleh semua pihak, agar tidak ada tumpang tindih atau saling melempar tanggung jawab. Buatlah kesepakatan tentang bagaimana berkoordinasi dan berkomunikasi selama proses kolaborasi berlangsung.
6. Susunlah LangkahLangkah dan linimasanya
Susun langkah-langkah tindakan (action plan) serta linimasanya. Tetapkan juga prosedur
pemantauan kemajuan proyek dan mekanisme pelaporan kemajuan proyek.


Kunci Keberhasilan Kolaborasi

a.       Kejelasan Pembagian tanggung jawab
Ketika setiap unsur mengetahui dan memahami  tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan baik, kolaborasi akan berjalan lebih efisien. Hal ini tidak saja menghindari tumpang tindih peranan dan pemborosan sumber daya, namun juga mengoptimalkan keahlian, pengalaman dan kontribusi masing-masing unsur

b.      Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah inti dari kolaborasi yang efektif. Komunikasi yang efektif harus dimulai dengan
menjadi pendengar yang baik, mengedepankan komunikasi dua arah, serta menyepakati media
komunikasi yang digunakan. Komunikasi yang baik akan mengurangi kesalahpahaman dan kekurang jelasan.

c.       Sikap Saling Percaya
Dalam berkolaborasi, setiap unsur harus merasa diterima dan dihargai dalam tim, untuk itu sikap saling mempercayai perlu dimiliki, agar setiap unsur merasa aman dan nyaman
untuk menyampaikan ide-idenya dan membe rikan kontribusi positif terhadap tim

d.      Pengelolaan Waktu
Ketika bekerja bersama-sama dalam satu tim, pengelolaan waktu menjadi sangat penting. Hal ini untuk menghindari salah satu unsur menghambat penyelesaian tugas yang lain. Penyusunan alur kerja, prioritas dan penjadwalan harus dilakukan di awal agar pelaksanaan kolaborasi
berjalan efektif dan efisien.

e.       Sikap Terbuka
Sikap terbuka menerima ide-ide, teori dan pemikiran baru sangat penting dimiliki oleh semua unsur pelaku kolaborasi, karena setiap orang memiliki cara dan sudut pandang yang berbeda.
Dengan keterbukaan, setiap unsur dapat belajar dari satu sama lain, sehingga masing-masing mendapat pelajaran berharga dari proses kolaborasi.


f.        Kejelasan Pembagian tanggung jawab
Ketika setiap unsur mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan baik, kolaborasi akan berjalan lebih efisien. Hal ini tidak saja menghindari tumpang tindih peranan dan pemborosan sumber daya, namun juga mengoptimalkan keahlian, pengalaman dan kontribusi masing-masing unsur

Membangun kolaborasi yang efektif dengan orang tua

 

-Kejelasan Tujuan
Orang tua dan sekolah memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan kolaborasi.
Untuk itu diperlukan persamaan persepsi antara orang tua dan sekolah mengenai apa yang menjadi kebutuhan peserta didik dan bagaimana memenuhinya.

-Kejelasan Pembagian Tanggung Jawab
Sekolah dan orang tua perlu menyepakati hal-hal yang menjadi tanggung jawab sekolah danbentuk dukungan yang harus diberikan orang tua baik di rumah maupun dalam pembelajaran di sekolah.
-Komunikasi yang Efektif
Dalam berkomunikasi dengan orang tua, perlu ditumbuhkan budaya komunikasi dua arah. Pemilihan bahasa, media yang digunakan juga menjadi kunci komunikasi yang efektif. Baik sekolah maupun orang tua diharapkan lebih proaktif dalam berkomunikasi satu sama lain.
-Sikap Terbuka
Orang tua harus terbuka mengenai kondisianaknya dan dapat menerima saran dan
masukan dari sekolah, demikian juga dengan sekolah harus terbuka tentang kondisi
sekolah dan menerima saran dan masukan dari orang tua.

-Sikap Saling Percaya
Baik sekolah maupun orang tua saling mempercayai satu sama lain, sehingga terbentuk ikatan yang kokoh. Kepercayaan adalah modal dalam melaksanakan pekerjaan. Orang tua harus yakin dan percaya bahwa apa yang diprogramkan sekolah adalah untuk kebaikan peserta didik.

-Pengelolaan Waktu
Baik orang tua maupun pendidik di sekolah memiliki kesibukan masing-masing, untuk itu perlu disepakati penjadwalan kegiatan ataupertemuan semenjak awal, supaya semua
pihak dapat hadir dan berpartisipasi padakegiatan yang direncanakan.

Sumber PMM