Minggu, 09 September 2018

Transformasi


Pada pembelajaran Matematika materi Transformasi Geometri meliputi Translasi (pergeseran),Refleksi (pencerminan), Rotasi (perputaran), dan dilatasi (perkalian).
1. Refleksi (pencerminan)
    Refleksi merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau pemindahan semua titik        pada bidang geometri kearah sebuah garis atau cermin dengan jarak sama dengan dua kali        jarak titik kecermin. Ada dua sifat penting dalam refleksi:
§  Jarak titik kecermin sama dengan jarak bayangan titik ke cermin.
§  Geometri yang direfleksikan berhadapan dengan petanya.





Persamaan Transformasi Pencerminan (refleksi) pada bidang
section-media
Agar lebih memahami cara menentukan titik bayangan dari hasil pencerminan, mari kita mencermati contoh soal berikut ini.
Contoh 1:
Tentukan koordinat bayangan jika direfleksikan oleh: 
a) P(−2,4) terhadap sumbu x
b) Q(6,8) terhadap sumbu y
Jawab:
a) Gunakan persaman transformasi refleksi terhadap sumbu x berikut
section-media
b) Gunakan persamaan transformasi refleksi terhadap sumbu y berikut
section-media
Contoh 2:
Carilah koordinat bayangannya, jika koordinat A(8,5) berikut direfleksikan terhadap garis y = x!
Jawab:
Gunakan persamaan transformasi refleksi terhadap garis y = x berikut
section-media


2. Translasi (pergeseran)
    Translasi merupakan pergeseran atau pemindahan semua titik pada bidang geometri sejauh  dan          arah yang sama. Penulisan atau notasi translasi sama dengan notasi vektor. Jika titik B                  ditranslasi sampai titik B'  maka dapat dinotasikan bB'
Contoh :



Titik A, B, dan C, masing-masing ditranslasikan ke titik AI, BI, dan CI dengan jarak dan arah yang sama.
           Suatu translasi dapat ditinjau terhadap sumbu x dan sumbu y. Pergeseran sejauh a
           sejajar  sumbu x (bergeser ke kanan a>0, ke kiri a<0) dan pergeseran sejauh b sejajar  
          sumbu y (bergeser ke atas b>0, ke bawah b<0) dinyatakan sebagai:

section-media
Gambar di atas memperlihatkan titik P(x,y) ditranslasi
section-media
menempati P'(x',y'). Artinya P digeser ke kanan sejauh a kemudian digeser ke atas sejauh b.
Hubungan antara xx' dengan a dan yy' dengan b adalah sebagai berikut:
x' = x + a
y' = y + b

Translasi dapat disimpulkan sebagai berikut:
Untuk xy, a, dan b bilangan real,
Translasi titik P(xy) dengan menggeser absis x sejauh a dan menggeser ordinat y sejauh b,
sedemikian diperoleh titik P'(x+a, y+b), secara notasi dilambangkan:
section-media
Untuk lebih jelas lagi mari kita lihat beberapa contoh soal di bawah ini:
Contoh 1:
Tentukan bayangan titik A(2,−3) terhadap translasi
section-media
Jawab:
  • Menentukan bayangan A:
section-media
Bayangan titik A(2, 3) terhadap translasi
section-media
adalah A’(7, 4).

Contoh 2
Bayangan ruas garis AB terhadap translasi
section-media
adalah A'B' . Jika koordinat titik A(2,−1) dan B(3,2) maka tentukan koordinat titik A' dan B' dan gambarkan pada bidang kartesius!
Jawab:
  • Menentukan koordinat titik A' dan B' :
section-media
  • Menggambar AB dan A'B' pada bidang kartesius:
section-media

Contoh 3
Bayangan ∆ABC terhadap translasi
section-media
adalah ∆A’B’C’. Jika koordinat titik A(−4,1), B(−2,2), dan C(−5,4) maka tentukan koordinat titik A’, B’, C’ dan gambarkan pada bidang kartesius!
Jawab:
  • Menentukan koordinat titik A’, B’, dan C’ :
section-media
  • Menggambar ∆ABC dan ∆A’B’C’ pada bidang kartesius:
section-media

Contoh 4
Titik A(−6,−2) ditranslasikan terhadap translasi
section-media
kemudian ditranslasikan lagi
section-media
maka tentukan koordinat bayangan titik A dan gambarlah pada bidang kartesisus!
Jawab:
  • Menentukan koordinat koordinat bayangan titik A:
section-media
Bayangan A(−6,−2) terhadap translasi
section-media
adalah A"(2,4).
  • Menggambar koordinat koordinat bayangan titik A pada bidang kartesius:

section-media

3.  Rotasi(perputaran)

      Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang busur lingkaran yang memiliki titik pusat lingkaran sebagai titik rotasi. Rotasi dinyatakan positif jika arahnya berlawanan jarum jam, dan bernilai negatif jika searah jarum jam. Sebagai contoh:


Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik P(a,b). Setelah dirotasi sebesar α dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titik P’(a’,b’) seperti pada gambar berikut.

section-media
Rotasi dengan titik pusat O(0,0)
section-media
Rotasi dengan titik pusat S(m,n)
section-media

Contoh

1.  tentukan bayangan segitiga ABC dengan titik sudut A(0,2), B(1,3), dan C(4,1) yang diputar 90° berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dengan pusat putar titik O(0,0).
Jawab:
section-media
Jadi, bayangan segitiga ABC tersebut jika diputar 90° berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dengan pusat putar titik O(0,0) adalah segitiga A’B’C’ dengan A’(-2,0), B’(-3,1), dan C’(-1,4).
2. Mari tentukan bayangan garis y = 3x yang diputar 90° searah dengan arah perputaran jarum jam dengan pusat putar titik Q(4,2).
Jawab:
Misalkan titik P(a,b) terletak pada garis y = 3x maka b = 3a.
Bayangan titik P(a,b) adalah P’(a’,b’), dapat kamu tentukan sebagai berikut.
section-media

Jadi, titik P’(b + 2,-a + 6).
Perhatikan bahwa: a’ = b + 2 sehingga b = a’ – 2 dan b’ = -a + 6 sehingga a = -b’ + 6.
Sekarang, ayo substitusikan nilai a = -b’ + 6 dan b = a’ – 2 ke persamaan b = 3a sehingga diperoleh: 
a’ – 2 = 3(-b’ + 6)
a’ – 2 = -3b’ + 18
a’ + 3b’ = 20
Jadi, bayangan garis y = 3x yang diputar 90° searah dengan arah perputaran jarum jam dengan pusat putar titik Q(4,2) adalah x + 3y = 20.

4. Dilatasi (perkalian)

Dilatasi merupakan transformasi geometri berupa perkalian yang memperbesar atau memperkecil suatu bangunan geometri. Dalam konsep dilatasi, ada yang disebut titik dilatasi dan faktor dilatasi.
Titik dilatasi merupakan titik yang menentukan posisi suatu dilatasi. Titik dilatasi menjadi titik pertemuan dari semua garis lurus menghubungkan antara titik-titik dalam suatu bangun ketitik-titik hasil dilatasi.
Faktor dilatasi merupakan faktor perkalian suatu bangun geometri yang didilatasikan. Faktor ini menunjukan seberapa besar hasil dilatasi terhadap bangun geometrinya dan dinotasikan dengan k. Nilai k > 1 atau k < -1 menunjukan hasil dilatasi lebih besar dari geometrinya. Nilai -1 < k < 1 menunjukan hasil dilatasi lebih kecil dari geometrinya. Tanda positif mengartikan geometri dan hasil dilatasi berdampingan di salah satu sisi titik dilatasi. Sedangkan tanda negatif mengartikan geometri dan hasil dilatasi saling terbalik dan berlainan sisi di titik dilatasi.
Dilatasi dapat ditulis:(D, k) = (Titik dilatasi, faktor dilatasi)Adalah transformasi yang mengubah ukuran bangun tetapi tidak mengubah bentuknya
diketahui ukuran bangun sebelum didilatasi dan setelah didilatasi.
section-media
Pada gambar di atas, kalian dapat melihat bahwa:
  • ∆ABC diperkecil dari titik O menjadi ∆A'B'C' dengan masing-masing sisi ∆A'B'C' menjadi lebih pendek namun bentuk bangun serta ukuran sudut tetap.
  • Pada gambar tersebut juga diperlihatkan bahwa ∆ABC diperbesar dari titik O menjadi ∆A"B"C" dengan masing-masing sisi ∆A"B"C" menjadi lebih panjang dan bentuk bangun serta ukuran sudut tetap.
  • Pada gambar tersebut ∆A'B'C' dan ∆A”B”C” sebangun (bentuk dan ukuran sudut sama) dengan ∆ABC.
Perubahan ukuran tanpa merubah kesebangunan itulah yang nantinya kita kenal sebagai dilatasi. Dilatasi membutuhkan titik pusat dan k faktor skala. Nilai faktor skala (k) inilah yang nantinya akan menentukan apakah dilatasi merubah ukuran bangun menjadi lebih kecil atau menjadi lebih besar dari sebelumnya.
section-media

Rumus dilatasi pada bidang cartesius:

section-media
ontoh Dilatasi (dengan faktor skala k < -1)
Terdapat ∆ABC yang didilatasi dengan faktor skala k = −2 dengan pusat O(0,0);
Karena skala bernilai negatif, maka arah garis berlawanan.
section-media
section-media
Dari gambar di atas dapat kalian lihat ∆ABC pada bidang cartesius tersebut, koordinat titik A(3,2), B(6,2), dan C(3,5) didilatasi dari titik O(0,0) dengan skala k = −2. Hasil dilatasi berupa ∆A'B'C'.
section-media
Contoh 1
Tentukan koordinat bayangan titik P(-3,6) pada didilatasi dengan pusat O(0,0) dengan faktor skala −4 !
Jawab:
P(−3,6)
k = -4
section-media
Apabila digambarkan dalam koordinat kartesius:
section-media
Jadi, koordinat bayangan titik P(−3,6) pada didilatasi dengan pusat O(0,0) dengan faktor skala −4 adalah P’(12,−24).

Contoh 2
Tentukan koordinat bayangan titik Q(4,2) pada didilatasi dengan pusat P(1,3) dengan faktor skala 4 !
Jawab:

Q(4,2)
k = 4
Pusat dilatasi = P(1,3)
section-media
Dengan demikian, dapat diperoleh:
section-media
Apabila digambarkan pada koordinat kartesius:
section-media
Koordinat bayangan titik Q(4,2) pada didilatasi dengan pusat P(1,3) dengan faktor skala 4 adalah Q’(13,−1)

Contoh 3
Bayangan titik P(−6,2) pada dilatasi [O,k] adalah P’(24,−8) maka tentukan nilai k !
Jawab:
section-media
Apabila digambarkan pada koordinat kartesius:
section-media

Jadi, faktor skala k = −4
Sebagai gambaran umum tentang transformasi geometri dapat kalian lihat video berikut ini :
Semoga bermanfaat,,,
Sumber Buku paket  karangan Subchan, M.Sc, Ph.D  ,dkk. Buku Siswa Matematika SMP/Mts kls XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud