3. Siswa dapat menentukan banyaknya pemetaan (fungsi)
4. Siswa dapat membedakan fungsi dan korespondensi satu-satu
5. Siswa dapat menentukan banyaknya korespondensi satu-satu
Fungsi (pemetaan) merupakan relasi dari himpunan A ke himpunan B, jika setiap anggota himpunan A berpasangan tepat satu dengan anggota himpunan B. Semua anggota himpunan A atau daerah asal disebut domain, sedangkan semua anggota himpunan B atau daerah kawan disebut kodomain. Hasil dari pemetaan antara domain dan kodomain disebut range fungsi atau daerah hasil. Sama halnya dengan relasi, fungsi juga dapat dinyatakan dalam bentuk diagram panah, himpunan pasangan berurutan dan dengan diagram Cartesius.
Jadi, dari diagram panah di atas dapat disimpukan:
Domain adalah A = {1,2,3}
Kodomain adalah B = {1,2,3,4}
Range fungsi = {2,3,4}
Sebuah fungsi dapat dinotasikan dengan huruf kecil sepeti f, g, h. Misal, fungsi f memetakan himpunan A ke himpunan B dinotasikan f(x) dengan aturan f : x → 3x+3. Artinya fungsi f memetakan x ke 3x+3. Jadi daerah bayangan x oleh fungsi f adalah 3x+3 sehingga dapat dinotasikan dengan f(x) = 3x+3. Dari uraian ini dapat dirumuskan:
Jika fungsi f : x → ax +b dengan x anggota domain f , maka rumus fungsif adalah f(x) = ax+b
Dengan menghitung nilai fungsi, kita dapat mengetahui nilai fungsi yang dapat menghasilkan himpunan kawan (kodomain) dari himpunan asal (domain).
Contoh :
Diketahui fungsi f : x → 3x + 3 pada himpunan bilangan bulat. Tentukan:
f(3)
bayangan (-2) oleh f
nilai f untuk x = -4
nilai x untuk f(x) = 6
nilai a jika f(a) = 12
Jawab
Fungsi f : x → 3x + 3
Rumus fungsi: f(x) = 3x+3
f(3) = 3(3)+3 = 12
bayangan (-2) oleh f sama dengan f (-2), jadi f(-2) = 3(-2)+3 = -3
nilai f untuk x = -4 adalah f (-4) = 3(-4)+3 = -9
nilai x untuk f(x) = 6 adalah
3x + 3 = 6
3x = 6-3
3x = 3
x = 1
5. nilai a jika f(a) = 12
3a + 3 = 12
3a = 12 – 3
3a = 9
a = 3
Korespondensi satu-satu
Dua buah himpunan A dan B disebut berkorespondensi satu-satu jika setiap anggota A berpasangan dengan tepat satu anggota B dan setiap anggota B berpasangan dengan tepat satu anggota A. Pada korespondensi satu-satu, jumlah anggota himpunan A dan B haruslah sama.
Bagaimana menentukan banyaknya korespondensi satu-satu dari dua buah himpunan? Coba perhatikan penjelasan berikut.
Misal himpunan A = {a} dan B = {1}. Banyaknya korespondensi satu-satu dari A ke B adalah 1.
Misal himpunan A = {a, b} dan B = {1, 2}. Banyaknya korespondensi satu-satu dari A ke B adalah 2.
Misalkan himpunan A = {a, b, c} dan B = {1, 2, 3}. Banyaknya korespondensi satu-satu dari A ke B adalah 6.
Jika kalian perhatikan ternyata banyaknya korespondensi satu-satu dari A ke B berkaitan erat dengan banyaknya anggota dari masing-masing himpunan itu.
Jadi, banyaknya korespondensi satu-satu dari A ke B jika n(A) = n(B) = n adalah 1 × 2 × 3 × … × n atau n!.
Sumber buku paket karangan Abdur Rahman As’ari dkk
Siswa mampu menyatakan komplemen dari suatu himpunan
Siswa mampu menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan komplemen
Komplemen dari suatu himpunan A
himpunan yang anggota-anggotanya di dalam himpunan semesta S dan bukan anggota dari himpunan A.
Komplemen dari suatu himpunan A dinotasikan dengan A' atau Ac (dibaca: komplemen A) dan didefinisikan sebagai berikut.
Bila dinyatakan dalam diagram Venn, himpunan A dan himpunan Ac dapat digambarkan seperti berikut.
◈ Contoh Komplemen Suatu Himpunan ◈
Contoh 1:
Diketahui himpunan semesta S = {1, 2, 3, 4, ..., 10} dan himpunan E = {2, 4, 6, 8, 10}. Tentukan himpunan dari Ec.
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10},
E ={2, 4, 6, 8, 10}.
Jadi, Ec = {1, 3, 5, 7, 9}.
Contoh 2:
Diketahui:
S = himpunan huruf-huruf vokal
F = himpunan huruf-huruf konsonan
tentukan penyelesaian dari Fc.
Penyelesaian:
Fc adalah himpunan huruf-huruf abjad selain huruf konsonan, maka anggota dari Fc adalah huruf-huruf vokal yaitu a, i, u, e, o. Jadi, Fc = himpunan huruf-huruf vokal.
Diagram venn digunakan untuk melukiskan suatu himpunan beserta anggotanya.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram venn:
Gambar persegi panjang menunjukkan semesta pembicaraan dengan mencantumkan huruf S di pojok kiri atas. Himpunan semesta pembicaraan adalah himpunan seluruh unsur yang menjadi obyek pembicaraan.
Gambar kurva tertutup sederhana yang menggambarkan himpunan.
Titik (noktah) berdekatan dengan masing-masing anggota himpunan.
Contoh 1:
Dari diagram venn di atas terlihat bahwa semesta pembicaraan =S={1,2,3,4,5,6,7,8,9}.
Kurva A berisi anggota himpunan A ditulis A={1,2,7,9} dan kurva berisi anggota himpunan B dan ditulis B={1,3,4,7}.
Perpotongan kurva A dan kurva B yaitu {1,7} disebut anggota himpunan A yang juga anggota himpunan B, disebut sebagai irisan himpunan A dan B dilambangkan dengan
Gabungan kurva A dan kurva B yaitu adalah anggota himpunan A atau anggota himpunan B, disebut sebagai gabungan himpunan A dan B dilambangkan dengan
Contoh 2:
Diberikan S ={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}, A ={bilangan ganjil < 9} , B = {bilangan prima < 8}. Gambarlah diagram vennnya!
Penyelesaian:
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10B A = {bilangan ganjil < 9} = {1,3,5,7} B = {bilangan prima < 8}= {3,5,7}
Sehingga dapat digambar diagram venn:
Contoh 3:
Diberikan S = {bilangan asli kurang dari sama dengan 12}, P = {bilangan prima selain 2}, Q = {bilangan genap}.
Gambarlah diagram vennnya!
Penyelesaian:
S = {bilangan asli kurang dari sama dengan 12} = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12} P = {bilangan prima selain 2} = {3,5,7,11} Q = {bilangan genap} = {2,4,6,8,10,12}
Sehingga dapat digambar diagram venn:
Oleh karena tidak ada anggota himpunan P dan himpunan Q yang sama, maka kedua himpunan tersebut tidak berpotongan atau disebut bahwa himpunan P dan himpunan Q adalah dua himpunan yang saling lepas.
Buku sumber
Abdur Rahman As’ari, Mohammad Tohir, dkk. 2017. Buku Paket Matematika SMP/MTs Kelas VII. Kemdikbud. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Himpunan (bagian) atau himpunan subset yaitu himpunan A merupakan himpunan (bagian) dari himpunan B jika A termuat dalam B. (bagian) .simbol himpunan bagian
.Untuk memahami himpunan bagian, perhatikanlah himpunan berikut ini.
S = {semua siswa kelas VII di sekolahmu}
A = {semua siswa kelas VIIA di kelasmu}
B = {semua siswa perempuan VIIA di kelasmu}
C = {semua siswa laki-laki VIIA di kelasmu}
Penjelasan:
Dari contoh di atas diperoleh keterangan sebagai berikut:
Himpunan B dan C merupakan himpunan bagian dari himpunan A karena setiap anggota himpunan B dan C merupakan anggota himpunan A.
Himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan S karena setiap anggota himpuna A merupakan anggota himpunan S.
Himpunan B bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan C begitu juga sebaliknya, karena tidak ada anggota himpunan B yang merupakan anggota himpunan C dan sebaliknya.
Perhatikan diagram Venn berikut.
Gambar: Contoh Himpunan Bagian
Himpunan B adalah himpunan bagian dari himpunan A, karena anggota B juga anggota A.
Himpunan A himpunan bagian dari himpunan S, karena anggota A juga anggota S.
Himpunan B dikatakan bukan himpunan bagian dari C atau sebaliknya karena anggota B bukan merupakan anggota C, demikian juga sebaliknya. Misalnya P = {a, i, e, o, u} dan Q = {a, i}, R = {n, o, u}, maka
Himpunan Q adalah himpunan bagian dari himpunan P, karena setiap anggota Q juga merupakan anggota , ditulis Q Ì P.
Tidak semua anggota R merupakan angota P, yaitu n ditulis n Ï P. Jadi, himpunan R bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan P, ditulis R Ë P.
Kesimpulan:
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Untuk dua buah himpunan P dan Q maka
Himpunan P merupakan himpunan bagian dari Q, ditulis P Ì Q, jika setiap anggota P merupakan anggota Q.
Himpunan P bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan Q, ditulis P Ë Q, jika setiap anggota P bukan merupakan anggota Q.
Banyak Himpunan Bagian dari Suatu Himpunan
Pada penjelasan sebelumnya, kamu telah mempelajari bahwa suatu himpunan merupakan himpunan bagian dari himpunan itu sendiri dan himpunan kosongyang merupakan himpunan bagian dari suatu himpunan dan sekarang kamu akan mempelajari bagaimana cara untuk menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan.
Banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan yang mempunyai banyak anggota n ditentukan dengan rumus 2n
Contoh :
Diketahui himpunan A = { 1, 2, 3, 4} Tentukan banyak himpunan bagian dari A
Penyelesaian:
Banyak anggota himpunan A = n(A) = 4, jadi banyak himpunan bagian dari himpunan A adalah 24 = 16.