Rabu, 11 Januari 2023

ASESMEN DIAGNOSTIK

 Asesmen diagnostik adalah sebuah penilaian yang dimanfaatkan untuk dapat mengetahui kelemahan atau kelebihan peserta didik dalam menguasai suatu materi atau kompetensi tertentu.

Nantinya hasil dari asesmen diagnostik akan digunakan oleh guru sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut dalam rancangan pembelajaran sesuai dengan data yang diperoleh sebelumnya berkaitan dengan karakteristik siswa.

Tes asesmen diagnostik memiliki karakteristik, diantaranya memiliki variabilitas yang rendah dan waktu pengerjaannya yang fleksibel. Disertai interpretasi dan rancangan tindak lanjut. Soal yang diberikan boleh dalam bentuk Selected Response beralasan. Kemudian mendeteksi kesulitan belajar siswa dan bukan untuk menguji siswa “Lulus” atau “Tidak Lulus”. Analisis sumber kesalahan atau kesulitan siswa. Ketidakjujuran siswa mengaburkan hasil diagnostik dan interpretasinya.

Tujuan Dilakukan Asesmen Diagnostik Sebelum Pembelajaran

1. Mengidentifikasi Masalah atau Kesulitan Belajar Siswa

Tujuan pertama dilakukannya tes diagnostik ini adalah mengidentifikasi masalah atau kesulitan belajar yang dialami siswa. Dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan hal- hal yang ada di sekitar siswa, guru dapat mengidentifikasi masalah- masalah yang dihadapi oleh masing- masing siswa. 

Sehingga dalam merancanga pembelajaran atau proses pembelajarn berlangsung guru akan lebih mudah dalam memahami dan menyusun strategi mengajar dengan menyesuaikan masalah dan kesulitan siswa. 

 

2. Mengidentifikasi Capaian Kompetensi Siswa

Tujuan yang ke dua yang berkaitan dengan capaian kompetensi siswa. Ini bermanfaat untuk dapat memberikan gambaran bagi guru seberapa peningkatan siswa nantinya setelah dilakukan asesmen diagnostik dan proses pembelajaran karena sebelumnya guru telah mengenai capaian kompetensi dari setiap siswa sebelum pembelajaran dimulai.

3. Memetakan Kemampuan Semua Peserta Didik di Kelas Secara Cepat

Asesmen diagnosis memetakan kemampuan semua peserta didik di kelas secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik.

4. Membantu Guru dalam Merencanakan Pembelajaran yang Efisien

Dengan melaksanakan asesmen diagnostik sebelumnya, guru akan mendapatkan berbagai informasi berkaitan dengan masalah atau kesulitan belajar siswa, tingkat capaian kompetensi setiap siswa hingga mampu memetakan siswa dalam satu kelas.

Dengan begitu guru akan dimudahkan dalam merencanakan pembelajaran yang sesuai, mulai dari pemilihan model pembelajaran yang cocok, mengatur strategi belajar mengajar yang tepat dan memilih evaluasi yang tepat dalam pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efisien.

5. Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa dengan kompetensi di bawah rata-rata

Tujuan selanjutnya yaitu guru menjadi lebih paham apa yang perlu dilakukan untuk mentreatment setiap peserta didik sengan hasl dari asesmen diagnostik. Apabila sedari awal sudah diidentifikasi siswa yang memiliki kompetensi dibawah rata- rata guru dapat memberikan remidial atau pelajaran tambahan kepada peserta tersebut.

Dengan harapan siswa mampu meningkatkan kompetensinya untuk melampaui rata rata kompetensi dalam satu kelasnya.

6. Terjalinnya Komunikasi yang Efektif Antara Guru dan Orang Tua

Dengan asesmen diagnostik ini akan Terjalinnya komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua atas informasi capaian siswa secara berkala. Guru dan orang tua dapat berkolaborasi sehingga terjadi simbosismutualisme

Sumber : Diklat "Persiapan Guru Menyambut Semester Baru Tahun 2023”