Sabtu, 30 Oktober 2021

GURU BERBAGI UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI

 


Ada banyak alasan saat kita sebagai guru hendak berbagi, antara lain:

1.       Membuat kita bahagia

Para lmuwan juga meyakini bahwa perilaku peduli pada orang lain dapat memicu produksi endorfin di otak dan memunculkan perasaan positif yang disebut sebagai “helper’s high”

2.       Meningkatkan hubungan sosial

 

Kita membutuhkan orang lain di lingkungan sosial kita.

Berbagi menjadikan orang berpikiran positif terhafap kita dan itu akan membuka pintu keakraban.

3.        Membuka banyak peluang

 

 

Saat kita terbiasa berbagi baik ilmu, tenaga atau pun pikiran, itu akan menjadikan orang terpikir akan kita saat ada sesuatu yang bisa dihubungkan dengan kita.

 

4.       Membangkitkan rasa syukur

 

Jangan pernah lupa, bahwa bersyukur akan membuka pintu kemudahan dan rezeki yang lebih besar.

That's why, saat berbagi bisa menjadikan kita orang yang lebih bisa berayukur, mengapa tidak?

 

5.        Menjaga pemahaman dan ingatan tentang apa yang kita bagi

 

Jika kita berbicara tentang profesi kita, yakni sebagai guru, yang paling sering kita bagi adalah ilmu dan pengetahuan kita ya, Bapak-Ibu ...

6.        Dengan berbagi, kita sekaligus belajar dari orang lain.

Dan dari sana, ilmu kamu akan terus berkembang.

No need more explanation about it.

Saat kita sharing, diskusi, saling berbagi pengalaman, maka apa yang disampaikan oleh rekan kita akan bisa menjadi referensi dan tambahan pengetahuan utk kita.

 

7.       Mengasah skill komunikasi

 

Semakin sering kita sharing, maka semakin terbuasa kita menyampaikan sesuatu, shingga grogi, ucapan terbata-bata, dll akan bisa terminimalisir.

8.         Kita menjadi semakin termotivasi untuk terus belajar

Saat  hendak sharing, tentunya akan mencari referensi dulu. Membaca dulu, menelaah dan menentukan mana yang akan disharingkan.

Dan tentunya itu membuat kita terus mengupgrade apa yang kita telah ketahui dengan hal-hal baru sesuai sikon saat ini

Hanya saja ada beberapa hal yang perlu kita ingat, antara lain:

1.       Jangan sharing tentang sesuatu yang tidak kita kuasai.

2.       Hindari sharing dengan jalan mengolok-olok

3.       3Sebelum sharing, pertimbangkan siapa orang yang ada di hadapan kita.

Sikon saat sharing cukup penting, agar sharing kita menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Sepositif apapun kata-kata kita, kalau disampaikan di sikon yang salah, maka tidak akan bermanfaat.

4.        Hindari pemikiran bahwa kita (sebagai orang yang sharing) adalah satu-satunya yang paham tentang tema sharing kita.

Jangan salah, banyak orang yang mungkin jauh lebih paham tentang tema sharing kita daripada kita (sang pembicara).

Pernah melihat profesor yang ikut seminar?

Bukan karena beliau tidak tau, tapi hanya ingin mengingat kembali apa yang diketahuinya dan mungkin juga karena ingin mendapatkan update dari apa yang dulu pernah dipelajarinya.

Sumber : Seminar Nasional GGDN  Minggu, 31 Oktober 2021   

Pemateri : Sri Pudjiastuti, S.Pd.,M.Pd.