Sabtu, 20 April 2024

SISTEM PENDUKUNG PELAKSANAAN PENDIDIKAN UNTUK SEMUA

 Mewujudkan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, ramah, dan menyenangkan

agar semua peserta didik merasa diterima dan terpenuhi kebutuhan belajarnya membutuhkan kolaborasi berbagai pihak baik di dalam satuan pendidikan maupun di luar satuan pendidikan.

Peranan Kepala Sekolah:
▪ Mendorong tumbuhnya budaya keterbukaan, saling menghargai dan menerima perbedaan di semua warga sekolah
▪ Memfasilitasi perubahan secara sistemik untuk pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
▪ Menetapkan kebijakan ramah anak di segala aspek persekolahan mulai dari fasilitas pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penegakan disiplin, sampai pola hubungan guru dan peserta didik
▪ Melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan pihak di luar satuan pendidikan yang terkait dengan perwujudan sekolah yang aman, ramah, dan menyenangkan
Mewujudkan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, ramah, dan

Peranan Guru:
▪ Menerima dan menghormati keragaman peserta didik di dalam kelas
▪ Mengenali keragaman karakter dan kebutuhan belajar peserta didik
▪ Melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodir keragaman peserta didik
▪ Melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan rekan sesama guru
▪ Melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan orang tua
▪ Mengembangkan diri secara terus terus menerus untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik

Peranan Keluarga:
▪ Menyamakan visi dan misi terkait dengan pendidikan dengan visi dan misi sekolah
▪ Memberikan informasi yang lengkap, akurat dan memadai mengenai putra/putrinya
kepada guru dan sekolah
▪ Memberikan masukan dan kontribusi dalam perencanaan program pembelajaran untuk peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus
▪ Memberikan dukungan sumber daya tambahan untuk mendukung pembelajaran
apabila dibutuhkan
▪ Menjalin komunikasi yang baik dengan guru dan sekolah  

Peranan Guru:
▪ Menerima dan menghormati keragaman peserta didik di dalam kelas
▪ Mengenali keragaman karakter dan kebutuhan belajar peserta didik
▪ Melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk menguntuk mengakomodir keragaman peserta didik

Melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan rekan sesama guru
▪ Melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan orang tua
▪ Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik

Peranan Masyarakat:
▪ Mendorong tumbuhnya budaya keterbukaan, saling menghargai dan menerima perbedaan di semua warga sekolah
▪ Memfasilitasi perubahan secara sistemik untuk pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
▪ Menetapkan kebijakan ramah anak di segala aspek persekolahan mulai dari fasilitas pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penegakan disiplin, sampai pola hubungan guru dan peserta didik
▪ Melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan pihak di luar satuan pendidikan yang terkait dengan perwujudan sekolah yang aman, ramah, dan menyenangkan akomodir
keragaman peserta didik

Peranan Pemerintah (pemerintah pusat dan daerah):
▪ Menyediakan kurikulum yang adaptif dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan peserta didik
▪ Menyediakan dukungan pengadaan sarana dan prasarana
▪ Memfasilitasi pelaksanaan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan bagi pendidik dan tenaga kependidikan serta kepala satuan Pendidikan

Peranan Pengawas Sekolah:
▪ Memfasilitasi pembentukan jejaring para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dengan satuan pendidikan
▪ Mengkoneksikan satuan pendidikan dengan penyedia sumber daya tambahan apabila dibutuhkan
▪ Mendorong terjadinya kolaborasi antara berbagai unsur yang terkait
Peranan Peserta Didik:
▪ Mengembangkan sikap keterbukaan, saling menghormati dan menghargai sesama
▪ Mengembangkan sikap empati dan toleransi terhadap keberagaman yang ada di antara peserta didik
▪ Menunjukkan dukungan nyata dalam kegiatan pembelajaran untuk semua sesuai dengan kapasitas masing-masing

Jumat, 12 April 2024

KOLABORASI

 

Kolaborasi adalah tindakan kerja sama antara dua pihak atau lebih, baik berupa individu atau organisasi untuk menghasilkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu

 

Hubungan dan kerja sama yang baik antara sekolah, orang tua/wali murid, dan masyarakat di
lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aman, ramah serta
menyenangkan. Adanya budaya saling menghormati, salingmenghargai dan saling mengasihi
antara semua unsur di lingkungan belajar, tidak saja dapat meminimalkan tindak kekerasan

 

Langkah-Langkah Berkolaborasi

1. Identifikasi masalah berdasarkan data
Identifikasi permasalahan atau tantangan apa yang dihadapi dalam upaya menyelenggarakan program pembelajaran untuk semua yang dapat mengakomodir karakter dan kebutuhan peserta didik yang beragam. Perumusan masalah harus berdasarkan data yang ditemukan di lapangan, permasalahan yang muncul dapat berkaitan dengan mengenali kebutuhan khusus peserta didik, merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, atau terkait dengan penyediaan akomodasi yang layak.

2. Identifikasi unsur yang terlibat
Selain unsur-unsur dalam satuan pendidikan, apakah ada unsur di luar satuan pendidikan
yang perlu dilibatkan. Setelah diidentifikasi, mulailah melakukan komunikasi awal dengan semua unsur yang terlibat

3. Rumuskan tujuan kolaborasi
Bersama semua unsur di dalam satuan pendidikan, rumuskan tujuan kolaborasi berdasarkan permasalahan yang dihadapi. Untuk menumbuhkan kepemilikan terhadap program kolaborasi yang akan dijalankan, setiap unsur diharapkan memberikan masukan terhadap perumusan
tujuan kolaborasi.
4. Tentukan ukuran keberhasilan kolaborasi
Selanjutnya secara bersama-sama, semua unsur yang terlibat menentukan ukuran atau indikator tercapainya tujuan kolaborasi. Hal ini penting untuk dilakukan agar terjadi kesepahaman tentang apa yang menjadi tujuan bersama dan tolok ukurnya.

 

5. Tetapkan tugas dan tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab masingmasing unsur perlu ditetapkan dan diketahui oleh semua pihak, agar tidak ada tumpang tindih atau saling melempar tanggung jawab. Buatlah kesepakatan tentang bagaimana berkoordinasi dan berkomunikasi selama proses kolaborasi berlangsung.
6. Susunlah LangkahLangkah dan linimasanya
Susun langkah-langkah tindakan (action plan) serta linimasanya. Tetapkan juga prosedur
pemantauan kemajuan proyek dan mekanisme pelaporan kemajuan proyek.


Kunci Keberhasilan Kolaborasi

a.       Kejelasan Pembagian tanggung jawab
Ketika setiap unsur mengetahui dan memahami  tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan baik, kolaborasi akan berjalan lebih efisien. Hal ini tidak saja menghindari tumpang tindih peranan dan pemborosan sumber daya, namun juga mengoptimalkan keahlian, pengalaman dan kontribusi masing-masing unsur

b.      Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah inti dari kolaborasi yang efektif. Komunikasi yang efektif harus dimulai dengan
menjadi pendengar yang baik, mengedepankan komunikasi dua arah, serta menyepakati media
komunikasi yang digunakan. Komunikasi yang baik akan mengurangi kesalahpahaman dan kekurang jelasan.

c.       Sikap Saling Percaya
Dalam berkolaborasi, setiap unsur harus merasa diterima dan dihargai dalam tim, untuk itu sikap saling mempercayai perlu dimiliki, agar setiap unsur merasa aman dan nyaman
untuk menyampaikan ide-idenya dan membe rikan kontribusi positif terhadap tim

d.      Pengelolaan Waktu
Ketika bekerja bersama-sama dalam satu tim, pengelolaan waktu menjadi sangat penting. Hal ini untuk menghindari salah satu unsur menghambat penyelesaian tugas yang lain. Penyusunan alur kerja, prioritas dan penjadwalan harus dilakukan di awal agar pelaksanaan kolaborasi
berjalan efektif dan efisien.

e.       Sikap Terbuka
Sikap terbuka menerima ide-ide, teori dan pemikiran baru sangat penting dimiliki oleh semua unsur pelaku kolaborasi, karena setiap orang memiliki cara dan sudut pandang yang berbeda.
Dengan keterbukaan, setiap unsur dapat belajar dari satu sama lain, sehingga masing-masing mendapat pelajaran berharga dari proses kolaborasi.


f.        Kejelasan Pembagian tanggung jawab
Ketika setiap unsur mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan baik, kolaborasi akan berjalan lebih efisien. Hal ini tidak saja menghindari tumpang tindih peranan dan pemborosan sumber daya, namun juga mengoptimalkan keahlian, pengalaman dan kontribusi masing-masing unsur

Membangun kolaborasi yang efektif dengan orang tua

 

-Kejelasan Tujuan
Orang tua dan sekolah memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan kolaborasi.
Untuk itu diperlukan persamaan persepsi antara orang tua dan sekolah mengenai apa yang menjadi kebutuhan peserta didik dan bagaimana memenuhinya.

-Kejelasan Pembagian Tanggung Jawab
Sekolah dan orang tua perlu menyepakati hal-hal yang menjadi tanggung jawab sekolah danbentuk dukungan yang harus diberikan orang tua baik di rumah maupun dalam pembelajaran di sekolah.
-Komunikasi yang Efektif
Dalam berkomunikasi dengan orang tua, perlu ditumbuhkan budaya komunikasi dua arah. Pemilihan bahasa, media yang digunakan juga menjadi kunci komunikasi yang efektif. Baik sekolah maupun orang tua diharapkan lebih proaktif dalam berkomunikasi satu sama lain.
-Sikap Terbuka
Orang tua harus terbuka mengenai kondisianaknya dan dapat menerima saran dan
masukan dari sekolah, demikian juga dengan sekolah harus terbuka tentang kondisi
sekolah dan menerima saran dan masukan dari orang tua.

-Sikap Saling Percaya
Baik sekolah maupun orang tua saling mempercayai satu sama lain, sehingga terbentuk ikatan yang kokoh. Kepercayaan adalah modal dalam melaksanakan pekerjaan. Orang tua harus yakin dan percaya bahwa apa yang diprogramkan sekolah adalah untuk kebaikan peserta didik.

-Pengelolaan Waktu
Baik orang tua maupun pendidik di sekolah memiliki kesibukan masing-masing, untuk itu perlu disepakati penjadwalan kegiatan ataupertemuan semenjak awal, supaya semua
pihak dapat hadir dan berpartisipasi padakegiatan yang direncanakan.

Sumber PMM

Soal dan kunci jawaban post test Modul 3: Kolaborasi untuk Lingkungan Belajar yang Aman, Ramah, dan Menyenangkan(Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif (Dasar))

 1.       Pernahkah Ibu/ Bapak diajak kepala sekolah dalam merumuskan dan menetapkan tujuan program-program sekolah? Menurut Ibu /Bapak, mengapa semua warga sekolah perlu terlibat dalam merumuskan tujuan program-program sekolah?

 

2.       Di kelas Pak Maman kelas 4A, terdapat satu peserta didik penyandang hambatan fisik sehingga dia harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas.

Dari kasus di atas berdasarkan alur kolaborasi langkah yang perlu dilakukan oleh pak maman adalah

3.       Dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah, beberapa pihak tidak berpartisipasi aktif. Menurut Ibu/Bapak apa dampaknya?

4.       Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan bentuk kolaborasi di satuan pendidikan?

5.       Bu Nanda telah melakukan segala upaya agar Alika dapat membaca dan berhitung. Namun usaha yang telah dilakukan masih belum mendapatkan hasil. Bu Nanda merasa ia telah gagal menjadi guru. Untuk mengatasi masalah Alika siapa saja yang perlu diajak Bu Nanda untuk berkolaborasi?

6.       Dalam alur rancangan kolaborasi, tahapan setelah Identifikasi permasalahan berdasarkan data adalah ... .