Sabtu, 04 Januari 2025

Pembelajaran Mendalam(Deep learning)

 Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan  dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses  pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan  menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati  (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.

 


1. Keimanan dan Ketakwaan  terhadap Tuhan YME

Individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan  Tuhan serta menghayati nilai-nilai spiritual dalam  kehidupan sehari-har

2.  Kewargaan

Individu yang memiliki rasa cinta tanah air, mentaati  aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat,  memiliki kepedulian, tanggungjawab sosial, serta

berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang  terkait keberlanjutan manusia dan lingkunga

3. Penalaran Kritis

Individu yang mampu berpikir secara logis, analitis,  dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta  memproses informasi untuk menyelesaikan masalah.

4. Kreativitas

Individu yang mampu berpikir secara inovatif,  fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau  informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan  bermanfaat 

5. Kolaborasi

Individu yang mampu bekerja sama secara efektif  dengan orang lain secara gotong royong untuk  mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab.

6. Kemandirian

Individu yang mampu bertanggung jawab atas  proses dan hasil belajarnya sendiri dengan  menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif,  mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain.

7. Kesehatan

Individu yang memiliki fisik yang prima, bugar, sehat,  dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan  mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan

lahir dan batin (well-being)

8. Komunikasi

Individu yang memiliki kemampuan komunikasi  intrapribadi untuk melakukan refleksi dan  antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan  informasi baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.

Kerangka Pembelajaran

Praktik Pedagogis

Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai  tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan.

Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam guru  berfokus pada pengalaman belajar peserta didik  yang autentik, mengutamakan praktik nyata,  mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi.

Pemanfaatan Teknologi Digital

Pemanfaatan teknologi digital juga memegang peran  penting sebagai katalisator untuk menciptakan  pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan

kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik.

Lingkungan Pembelajaran

Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi  antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. Ruang  fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat  yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan  berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi  berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal.

Kemitraan Pembelajaran

Kemitraan pembelajaran (learning partnerships)  membentuk hubungan yang dinamis antara guru,  peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra  profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol  pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi  bersama

 Prinsip Pembelajaran

- Berkesadaran

Pengalaman belajar peserta  didik yang diperoleh ketika  mereka memiliki kesadaran

untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik

memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar,

serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan

- Bermakna

Peserta didik dapat  menerapkan  pengetahuannya ke dalam  situasi nyata. Proses belajar  peserta didik tidak hanya  sebatas memahami  informasi/ penguasaan

konten, namun berorientasi  pada kemampuan  mengaplikasi pengetahuan.

- Menggembirakan

Pembelajaran yang  menggembirakan merupakan  suasana belajar yang positif,

menantang, menyenangkan,  dan memotivasi. Rasa senang  dalam belajar membantu

peserta didik terhubung secara emosional, sehingga  lebih mudah memahami,

mengingat, dan menerapkan  pengetahuan.

 Pengalaman Belajar

- Memahami

Tahap awal peserta didik untuk aktif  mengkonstruksi pengetahuan agar  dapat memahami secara mendalam  konsep atau materi dari berbagai  sumber dan konteks. - - Pengetahuan

pada fase ini terdiri dari  pengetahuan esensial (foundational  knowledge), pengetahuan aplikatif  (applied knowledge), dan  pengetahuan nilai dan karakter

(humanistic knowledge).

- Mengaplikasi

Pengalaman belajar yang  menunjukan aktivitas peserta  didik mengaplikasi pengetahuan dalam  kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta  didik melalui pendalaman pengetahuan (extending

knowledge).

- Merefleksi

Proses di mana peserta didik  mengevaluasi dan memaknai proses serta  hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri (self regulation)  sebagai kemampuan individu untuk  mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan,  pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi  terhadap cara belajar mereka.

Sumber: Puskurjar

Kamis, 02 Januari 2025

Kerangka Rencana Pelatihan

 Kerangka Rencana Pelatihan

Rencana pelatihan adalah dokumen atau kerangka kerja yang merinci semua  elemen yang diperlukan untuk mengatur, menjalankan, dan mengevaluasi sebuah  program pelatihan. Rencana ini membantu memastikan bahwa tujuan pelatihan tercapai secara efektif dan efisien.

Rencana pelatihan terdiri dari:

Nama sesi

Tujuan sesi

Aktivitas

Durasi

Penanggung jawab

Logistik/perlengkapan yang dibutuhkan

Sumber materi PMM

Tahapan Pelaksanaan Pelatihan

   Pelatihan merupakan metode pendampingan yang bertujuan  membentuk perubahan perilaku. Untuk mencapai dampak  tersebut, seorang pelatih perlu melakukan tahapan - tahapan  pelaksanaan pelatihan yang sistematis.

1. Analisa Kebutuhan

Proses mengidentifikasi akar permasalahan  dan tujuan spesifik dari pelatihan yang akan  kita dilaksanakan.

2. Persiapan Pelatihan

Proses mendesain pelatihan mulai dari pembuatan  tujuan, penetapan sesi atau materi untuk mencapai tujuan tersebut, dan persiapan perlengkapan pelatihan

3. Pelaksanaan Pelatihan

Proses implementasi pelatihan sesuai dengan durasi  yang diberikan dan berbagai metode serta aktivitas yang sudah dirancang sebelumnya

4. Evaluasi

Proses mengevaluasi pelatihan untuk menentukan apakah  tujuannya sudah tepat sasaran dan hal apa yang masih  dibutuhkan sebagai tindak lanjut dan pengembangannya

Sumber materi di PMM

Soal dan kunci jawaban modul 2 Mengajar dengan Google Workspace for Education melalui Akun Belajar.id

 1. Bagaimana cara memanfaatkan Google Forms untuk memberikan umpan balik yang lebih personal kepada siswa di Google Classroom?

Dengan hanya memberikan nilai pada tugas.

Dengan menggunakan fitur "respons individual" di Google Forms untuk memberikan komentar yang spesifik pada setiap jawaban siswa.

Dengan mengirim pesan pribadi melalui Google Classroom.

2. untuk memberikan umpan balik yang lebih personal kepada siswa di Google Classroom?

Dengan hanya memberikan nilai pada tugas.

 

Dengan menggunakan fitur "respons individual" di Google Forms untuk memberikan komentar yang spesifik pada setiap jawaban siswa.

Dengan mengirim pesan pribadi melalui Google Classroom.

Dengan menggunakan fitur "rubrik" di Google Classroom.

 

3. Manakah metrik yang paling relevan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran interaktif menggunakan Google Classroom dan Google Dokumen?

Jumlah dokumen yang dibuat.

Tingkat keterlibatan siswa dalam diskusi dan komentar pada dokumen.

Nilai rata-rata siswa pada tugas

Jumlah waktu yang dihabiskan siswa di Google Classroom.

4. Apa manfaat menggunakan breakout rooms di Google Meet dalam pembelajaran?

Memudahkan guru dalam mengelola kelas.

Memungkinkan siswa berdiskusi dalam kelompok kecil.

Meningkatkan interaksi siswa.

Semua jawaban benar.

5. Manakah pernyataan yang benar mengenai penggunaan Google Form dan Google Sheet untuk analisis data asesmen?

Google Form hanya digunakan untuk mengumpulkan data, sedangkan Google Sheet hanya untuk analisis data.

Google Sheet lebih sulit digunakan dibandingkan dengan Google Form.

Kombinasi Google Form dan Google Sheet memungkinkan analisis data yang lebih cepat, akurat, dan mendalam.

Google Form tidak dapat diintegrasikan dengan Google Sheet.

 

6. Bagaimana cara mengintegrasikan Google Meet dan Google Slides untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mengakomodasi berbagai gaya belajar?

 

Dengan hanya menggunakan Google Slides untuk materi visual.

Dengan meminta semua siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi.

Dengan menggunakan fitur rekaman Google Meet untuk semua sesi.

Dengan menggabungkan presentasi Google Slides dengan diskusi kelompok kecil di Google Meet, serta menyediakan pilihan aktivitas yang berbeda-beda untuk siswa.