Asesmen adalah bagian penting dari proses pembelajaran literasi dan numerasi. Tujuannya bukan hanya untuk mengukur pencapaian siswa, tetapi juga sebagai alat refleksi bagi guru dan siswa dalam memperbaiki pembelajaran.
Dalam konteks literasi dan numerasi, asesmen harus bermakna, yaitu memberikan gambaran nyata tentang kemampuan siswa dalam mengaplikasikan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari.
Asesmen yang bermakna memerlukan dua pendekatan utama: asesmen formatif dan asesmen sumatif.
A. Asesmen Formatif
1. Pengertian
Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik, dan menyesuaikan strategi pengajaran. Fokusnya adalah perbaikan, bukan sekadar penilaian akhir.
2. Tujuan
Mengidentifikasi kesulitan siswa sejak dini.
Memberikan umpan balik cepat kepada siswa.
Memperbaiki metode pembelajaran sesuai kebutuhan.
3. Contoh Praktik Formatif dalam Literasi
Membaca bersama lalu mendiskusikan ide pokok teks.
Latihan membuat ringkasan bacaan dengan peta pikiran.
Kegiatan think-pair-share untuk memahami teks instruksi.
4. Contoh Praktik Formatif dalam Numerasi
Latihan menghitung perbandingan menggunakan contoh di sekitar (misalnya resep makanan).
Diskusi kelompok untuk memecahkan masalah kontekstual matematika.
Menggunakan exit ticket berisi satu soal numerasi sebelum pulang.
B. Asesmen Sumatif
1. Pengertian
Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan di akhir periode pembelajaran (misalnya akhir tema, semester, atau tahun ajaran) untuk mengukur pencapaian akhir siswa terhadap tujuan pembelajaran.
2. Tujuan
Menilai penguasaan siswa setelah proses pembelajaran selesai.
Memberikan gambaran capaian pembelajaran untuk pelaporan.
Menjadi dasar pengambilan keputusan promosi atau kelulusan.
3. Contoh Praktik Sumatif dalam Literasi
Ujian membaca pemahaman berbasis teks informatif.
Penugasan menulis esai atau laporan proyek.
Presentasi hasil penelitian kecil berbasis literatur.
4. Contoh Praktik Sumatif dalam Numerasi
Ujian tertulis memecahkan soal kontekstual.
Proyek menghitung dan menganalisis data survei sekolah.
Laporan perencanaan keuangan sederhana berdasarkan studi kasus.
C. Prinsip Asesmen Literasi dan Numerasi yang Bermakna
Kontekstual – Soal dan tugas terkait kehidupan nyata siswa.
Autentik – Mengukur keterampilan nyata, bukan hafalan rumus atau definisi.
Berorientasi Proses dan Hasil – Menghargai usaha dan strategi yang digunakan siswa.
Umpan Balik Konstruktif – Memberikan masukan yang jelas dan memotivasi.
Fleksibel – Disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan latar belakang siswa.
D. Mengintegrasikan Formatif dan Sumatif
Gunakan formatif untuk mengarahkan pembelajaran, sumatif untuk merangkum hasilnya.
Kegiatan formatif dapat menjadi bagian dari penilaian sumatif.
Analisis hasil formatif dapat memprediksi keberhasilan sumatif dan mencegah siswa tertinggal.
Contoh Penerapan di sekolah
Formatif
Membaca berita dan membuat ringkasan harian.
Latihan menghitung biaya kantin setiap hari.
Sumatif
Menulis artikel tentang isu lingkungan sekolah
Membuat laporan keuangan simulasi bazar sekolah.