The Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD,2017) menyebutkan bahwa definisi literasi matematika dapat dianalisis
dalam tiga aspek yang saling berkaitan
A.
Proses
Proses matematika mendeskripsikan apa yang seseorang lakukan
untuk menghubungkan konteks permasalahan dengan matematika, kemudian
menyelesaikan masalah
Meliputi
a.Formulating
Siswa dapat merumuskan permasalahan dalam
bentuk matematika
b. Employing
Siswa dapat menggunakan konsep, fakta,
prosedur dan penalarannya untuk menjawab permasalahan.
c.Interpreting
Siswa dapat menginterpretasikan, menerapkan,
dan mengevaluasi permasalahan
Dalam aspek proses, terdapat tujuh kemampuan yang
mendasarinya, yaitu:
d.Communication
Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk
mengomunikasikan masalah. Siswa merasakan adanya tantangan, kemudian didorong
untuk mengenali dan memahami situasi masalah untuk melakukan proses
penyelesaian masalah. Setelah solusi ditemukan, siswa perlu menyajikan
solusinya disertai penjelasan kepada orang lain.
e.Mathematising
Literasi matematika melibatkan transformasi masalah nyata
dalam bentuk matematika (mencakup penataan, konseptualisasi, pembuatan asumsi,
dan perumusan model), atau menafsirkan atau mengevaluasi hasil matematis atau
model matematika
f.Representation
Literasi matematika melibatkan representasi objek dan
situasi matematika. Hal ini dapat berarti memilih, menafsirkan, dan menggunakan
berbagai representasi untuk memahami dan berinteraksi dengan masalah, serta
menyajikan kembali suatu penyelesaian. Representasi meliputi grafik, tabel,
diagram, gambar, persamaan, formula dan benda konkrit
g.Reasoning and Argument
Kemampuan ini melibatkan proses pemikiran logis yang
mengeksplorasi dan menghubungkan elemen-elemen masalah untuk menghasilkan suatu
kesimpulan, serta memberikan alasan atas pernyataan atau solusi masalah
h.Devising Strategies for Solving Problems
Literasi matematika sering membutuhkan strategi untuk
memecahkan masalah secara matematis. Strategi ini melibatkan serangkaian proses
yang membimbing seseorang untuk secara efektif mengenali, merumuskan dan
memecahkan masalah
i.Using Symbolic, Formal and Technical Langauge and Operation
Kemampuan literasi matematika membutuhkan penggunaan bahasa
dan operasi simbolis, formal dan teknis, serta melibatkan pemahaman,
interpretasi, manipulasi, dan penggunaan ekspresi simbolis dalam konteks
matematika (termasuk ekspresi dan operasi aritmatika)
j.Using Mathematic Tools
Alat-alat matematika meliputi alat fisik, seperti alat ukur,
kalkulator dan alat berbasis komputer. Selain mengetahui cara menggunakan alat
ini untuk membantu menyelesaikan tugas matematika, siswa perlu mengetahui
keterbatasan alat tersebut. Alat matematika juga bisa berperan penting dalam
mengkomunikasikan hasil
B.
isi
Isi matematika ditargetkan untuk digunakan dalam item-item
penilaian.
Berikut adalah empat kategori dalam konten matematika dalam
PISA
a.Change and Relationship (Perubahan dan Hubungan)
Aspek dari konten matematika seperti fungsi dan aljabar,
termasuk ekspresi aljabar, persamaan dan ketidaksetaraan, representasi tabular
dan grafis, sangat penting dalam menggambarkan, memodelkan dan menafsirkan
fenomena perubahan. Representasi data dan hubungan yang digambarkan menggunakan
statistika juga sering digunakan untuk menggambarkan dan menafsirkan perubahan
dan hubungan
b.Space and Shape (Ruang dan Bentuk)
Ruang dan bentuk mencakup berbagai fenomena yang dihadapi di
dunia visual dan fisik seperti pola, sifat objek, posisi dan orientasi, representasi
objek, decoding dan pengkodean informasi visual, navigasi dan interaksi
dinamis. Geometri berfungsi sebagai landasan penting untuk ruang dan bentuk
c.Quantity (Kuantitas)
Kuantitas menggabungkan kuantifikasi atribut objek,
hubungan, situasi dan entitas di dunia, memahami berbagai representasi dari
kuantifikasi tersebut, dan menilai interpretasi dan argumen berdasarkan
kuantitas. Kuantitas melibatkan pengukuran, pemahaman, jumlah, besaran, unit,
indikator, ukuran relatif, serta tren dan pola numerik
d.Uncertainty and Data (Ketidakpastian dan Data)
Ketidakpastian dan kategori konten data termasuk mengenali
variasi dalam proses, ketidakpastian dan kesalahan dalam pengukuran, dan
peluang.
C.
Konteks
Empat kategori konteks telah ditetapkan dan digunakan untuk
mengklasifikasikan item penilaian yang dikembangkan untuk survei PISA:
a.Konteks pribadi
Masalah yang diklasifikasikan dalam kategori konteks pribadi fokus pada
aktivitas seseorang, keluarga atau kelompok sebaya. Jenis konteks yang dapat
dianggap termasuk pribadi meliputi permasalahan yang melibatkan persiapan
makanan, belanja, permainan, kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga,
perjalanan, penjadwalan pribadi dan keuangan pribadi
b.Konteks pekerjaan
Masalah yang dikategorikan sebagai pekerjaan melibatkan hal-hal seperti
bahan pengukur, biaya dan pemesanan untuk bangunan, penggajian/akuntansi, pengendalian
c.Konteks masyarakat
Masalah yang diklasifikasikan dalam kategori konteks masyarakat berfokus
pada komunitas (baik lokal, nasional atau global), dan melibatkan hal-hal
seperti sistem pemungutan suara, transportasi umum, pemerintah, kebijakan
publik, demografi, periklanan, statistik nasional dan ekonomi
d.Konteks ilmiah
Masalah yang tergolong dalam kategori ilmiah berhubungan dengan penerapan
matematika terhadap isu dan topik yang berkaitan dengan sains dan teknologi.
Konteks tertentu termasuk cuaca atau iklim, ekologi, kedokteran, ilmu
antariksa, genetika, pengukuran dan dunia matematika itu sendiri
Sumber: workshop mengenal literasi pembelajaran matematika
pada kurikulum merdeka