Kamis, 04 Januari 2024

ASPEK-ASPEK LITERASI MATEMATIKA PADA KURIKULUM MERDEKA

 

The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD,2017) menyebutkan bahwa definisi literasi matematika dapat dianalisis dalam tiga aspek yang saling berkaitan

A.      Proses

Proses matematika mendeskripsikan apa yang seseorang lakukan untuk menghubungkan konteks permasalahan dengan matematika, kemudian menyelesaikan masalah

Meliputi

a.Formulating

Siswa dapat merumuskan permasalahan dalam bentuk matematika

b. Employing

Siswa dapat menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalarannya untuk menjawab permasalahan.

c.Interpreting

Siswa dapat menginterpretasikan, menerapkan, dan mengevaluasi permasalahan

Dalam aspek proses, terdapat tujuh kemampuan yang mendasarinya, yaitu:

d.Communication

Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk mengomunikasikan masalah. Siswa merasakan adanya tantangan, kemudian didorong untuk mengenali dan memahami situasi masalah untuk melakukan proses penyelesaian masalah. Setelah solusi ditemukan, siswa perlu menyajikan solusinya disertai penjelasan kepada orang lain.

e.Mathematising

Literasi matematika melibatkan transformasi masalah nyata dalam bentuk matematika (mencakup penataan, konseptualisasi, pembuatan asumsi, dan perumusan model), atau menafsirkan atau mengevaluasi hasil matematis atau model matematika

f.Representation

Literasi matematika melibatkan representasi objek dan situasi matematika. Hal ini dapat berarti memilih, menafsirkan, dan menggunakan berbagai representasi untuk memahami dan berinteraksi dengan masalah, serta menyajikan kembali suatu penyelesaian. Representasi meliputi grafik, tabel, diagram, gambar, persamaan, formula dan benda konkrit

g.Reasoning and Argument

Kemampuan ini melibatkan proses pemikiran logis yang mengeksplorasi dan menghubungkan elemen-elemen masalah untuk menghasilkan suatu kesimpulan, serta memberikan alasan atas pernyataan atau solusi masalah

h.Devising Strategies for Solving Problems

Literasi matematika sering membutuhkan strategi untuk memecahkan masalah secara matematis. Strategi ini melibatkan serangkaian proses yang membimbing seseorang untuk secara efektif mengenali, merumuskan dan memecahkan masalah

i.Using Symbolic, Formal and Technical  Langauge and Operation

Kemampuan literasi matematika membutuhkan penggunaan bahasa dan operasi simbolis, formal dan teknis, serta melibatkan pemahaman, interpretasi, manipulasi, dan penggunaan ekspresi simbolis dalam konteks matematika (termasuk ekspresi dan operasi aritmatika)

j.Using Mathematic Tools

Alat-alat matematika meliputi alat fisik, seperti alat ukur, kalkulator dan alat berbasis komputer. Selain mengetahui cara menggunakan alat ini untuk membantu menyelesaikan tugas matematika, siswa perlu mengetahui keterbatasan alat tersebut. Alat matematika juga bisa berperan penting dalam mengkomunikasikan hasil

B.      isi

Isi matematika ditargetkan untuk digunakan dalam item-item penilaian.

Berikut adalah empat kategori dalam konten matematika dalam PISA

a.Change and Relationship  (Perubahan dan Hubungan)

Aspek dari konten matematika seperti fungsi dan aljabar, termasuk ekspresi aljabar, persamaan dan ketidaksetaraan, representasi tabular dan grafis, sangat penting dalam menggambarkan, memodelkan dan menafsirkan fenomena perubahan. Representasi data dan hubungan yang digambarkan menggunakan statistika juga sering digunakan untuk menggambarkan dan menafsirkan perubahan dan hubungan

b.Space and Shape  (Ruang dan Bentuk)

Ruang dan bentuk mencakup berbagai fenomena yang dihadapi di dunia visual dan fisik seperti pola, sifat objek, posisi dan orientasi, representasi objek, decoding dan pengkodean informasi visual, navigasi dan interaksi dinamis. Geometri berfungsi sebagai landasan penting  untuk ruang dan bentuk

c.Quantity (Kuantitas)

Kuantitas menggabungkan kuantifikasi atribut objek, hubungan, situasi dan entitas di dunia, memahami berbagai representasi dari kuantifikasi tersebut, dan menilai interpretasi dan argumen berdasarkan kuantitas. Kuantitas melibatkan pengukuran, pemahaman, jumlah, besaran, unit, indikator, ukuran relatif, serta tren dan pola numerik

d.Uncertainty and Data  (Ketidakpastian dan Data)

Ketidakpastian dan kategori konten data termasuk mengenali variasi dalam proses, ketidakpastian dan kesalahan dalam pengukuran, dan peluang.

C.      Konteks

Empat kategori konteks telah ditetapkan dan digunakan untuk mengklasifikasikan item penilaian yang dikembangkan untuk survei PISA:

a.Konteks pribadi

Masalah yang diklasifikasikan dalam kategori konteks pribadi fokus pada aktivitas seseorang, keluarga atau kelompok sebaya. Jenis konteks yang dapat dianggap termasuk pribadi meliputi permasalahan yang melibatkan persiapan makanan, belanja, permainan, kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga, perjalanan, penjadwalan pribadi dan keuangan pribadi

 

b.Konteks pekerjaan

Masalah yang dikategorikan sebagai pekerjaan melibatkan hal-hal seperti bahan pengukur, biaya dan pemesanan untuk bangunan, penggajian/akuntansi, pengendalian

 

c.Konteks masyarakat

Masalah yang diklasifikasikan dalam kategori konteks masyarakat berfokus pada komunitas (baik lokal, nasional atau global), dan melibatkan hal-hal seperti sistem pemungutan suara, transportasi umum, pemerintah, kebijakan publik, demografi, periklanan, statistik nasional dan ekonomi

 

d.Konteks ilmiah

Masalah yang tergolong dalam kategori ilmiah berhubungan dengan penerapan matematika terhadap isu dan topik yang berkaitan dengan sains dan teknologi. Konteks tertentu termasuk cuaca atau iklim, ekologi, kedokteran, ilmu antariksa, genetika, pengukuran dan dunia matematika itu sendiri

 

Sumber: workshop mengenal literasi pembelajaran matematika pada kurikulum merdeka