Senin, 01 Januari 2024

Disiplin Positif di Satuan Pendidikan

 

Disiplin  positif adalah  pendekatan yang  memampukan   seseorang, khususnya  anak,  untuk  memahami   dan  mengontrol  perilakunya dengan   kesadaran,  bertanggungjawab  atas  tindakannya   dengan tetap  menghormati  diri sendiri dan orang lain dalam  upaya  untuk menumbuhkembangkan   perilaku   positif  sepanjang  hidup.  Guru yang   sebelumnya   menjadi   polisi   atau   hakim,   berubah   peran menjadi detektifyang mempelajari  perilaku anak

Pendekatan  Disiplin  Positif  membutuhkan  kepercayaan  dan kepedulian antara pendidik dengan  peserta didik. Ada 4 komponen penting yang perlu diperhatikan, yaitu:

1.     Tahu, kenali, dan pahami perkembangan anak

2.     Memahami perilaku tidak tepat anak dari sudut pandang yang tepat

3.     Menerapkan  konsekuensi logis yang berfokus pada solusi

4.     Memberikan penguatan dan dorongan positif kepada anak

PRINSIP MEMBERIKAN  PENGUATAN DAN DORONGAN POSITIF KEPADA PESERTA DIDIK

1.     Beri penguatan pada pencapaian yang real dan spesifik

2.     Dorongan yang spesifik dan menyebutkan kebaikan

3.     Tulus

4.     Dengan emosi positif dan keikhlasan

5.     Beri respons dengan segera

 

PERBEDAAN PENERAPAN HUKUMAN DAN DISIPLIN POSITIF

Pendekatan hukuman

-Agresif dan mengandung kekerasan fisik maupun verbal

-Memaksa anak untuk mematuhi

-Tidak menghargai  potensi anak

-Hanya untuk mengendalikan  anak

-Membuat anak tertekan dan takut

-Sering mempermalukan dan melecehkan anak

-Bersifat jangka pendek

Pendekatan disiplin positif

-Mengembangkan  perilaku positif anak sesuai usianya

-Mendekatkan anak dengan guru, orang tua, orang dewasa

-Tidak mengandung kekerasan baik secara fisik maupun verbal

-Memanfaatkan kesalahan sebagai peluang untuk pembelajaran

-Anak termotivasi datang ke satuan pendidikan

-Positif dan menghargai potensi anak

-Membangun  logika, bimbingan yang membangun

-Bersifat jangka panjang

LANGKAH PENERAPAN DISIPLIN POSITIF  DI SATUAN PENDIDIKAN SECARA HOLISTIK

 

1.        Diskusikan  bersama dengan seluruh warga satuan  pendidikan  tentang disiplin positif

2.        Kaji  kembali  aturan  atau tata-tertib yang ada di satuan pendidikan,  apakah  ada  penerapan hukuman yang bertujuan  untuk mengendalikan  anak serta  bersifat memaksa?

3.        Kembangkan  mekanisme yang partisipatif dengan seluruh warga satuan  pendidikan  bila ada yang harus diperbaiki dari aturan atau tata-tertib satuan pendidikan

4.        Kembangkan  mekanisme teknis (Prosedur Operasional Standar) berkaitan dengan penanganan perilaku tidak tepat peserta didik di satuan  pendidikan,  mulai dari  alur pelaporan, pencegahan, hingga penanganan yang berisi konsekuensi  serta  pemulihan

5.        Efektifkan  media kreatif anak yang membangun pemikiran dan perilaku positif


Sumber Modul AAP (Ayo Atasi Perundungan) melalui Program Roots Indonesia