Disiplin positif adalah pendekatan yang memampukan seseorang, khususnya anak, untuk memahami dan mengontrol perilakunya dengan kesadaran, bertanggungjawab atas tindakannya dengan tetap menghormati diri sendiri dan orang lain dalam upaya untuk menumbuhkembangkan perilaku positif sepanjang hidup. Guru yang sebelumnya menjadi polisi atau hakim, berubah peran menjadi detektifyang mempelajari perilaku anak
Pendekatan Disiplin Positif membutuhkan kepercayaan dan kepedulian antara pendidik dengan peserta didik. Ada 4 komponen penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Tahu, kenali, dan pahami perkembangan anak
2. Memahami perilaku tidak tepat anak dari sudut pandang yang
tepat
3. Menerapkan konsekuensi
logis yang berfokus pada solusi
4. Memberikan penguatan dan dorongan positif kepada anak
PRINSIP MEMBERIKAN PENGUATAN
DAN DORONGAN POSITIF KEPADA PESERTA DIDIK
1. Beri penguatan pada pencapaian yang real dan spesifik
2. Dorongan yang spesifik dan menyebutkan kebaikan
3. Tulus
4. Dengan emosi positif dan keikhlasan
5. Beri respons dengan segera
PERBEDAAN PENERAPAN HUKUMAN DAN DISIPLIN POSITIF
Pendekatan hukuman
-Agresif dan mengandung kekerasan
fisik maupun verbal
-Memaksa anak untuk mematuhi
-Tidak menghargai potensi anak
-Hanya untuk mengendalikan anak
-Membuat anak tertekan dan takut
-Sering mempermalukan dan
melecehkan anak
-Bersifat jangka pendek
Pendekatan disiplin
positif
-Mengembangkan perilaku positif anak sesuai usianya
-Mendekatkan anak dengan guru, orang tua, orang
dewasa
-Tidak mengandung kekerasan baik secara fisik
maupun verbal
-Memanfaatkan kesalahan sebagai peluang untuk
pembelajaran
-Anak termotivasi datang ke satuan pendidikan
-Positif dan menghargai potensi anak
-Membangun logika, bimbingan yang membangun
-Bersifat jangka panjang
LANGKAH PENERAPAN DISIPLIN POSITIF DI SATUAN PENDIDIKAN SECARA HOLISTIK
1.
Diskusikan bersama dengan seluruh warga satuan pendidikan tentang disiplin positif
2.
Kaji kembali aturan atau tata-tertib yang ada di satuan pendidikan, apakah ada penerapan hukuman yang bertujuan untuk mengendalikan anak serta bersifat memaksa?
3.
Kembangkan
mekanisme yang partisipatif dengan seluruh warga satuan pendidikan bila ada yang harus diperbaiki dari aturan atau tata-tertib satuan pendidikan
4.
Kembangkan
mekanisme teknis (Prosedur Operasional Standar) berkaitan dengan penanganan perilaku tidak tepat peserta didik di satuan pendidikan, mulai dari alur pelaporan, pencegahan, hingga penanganan yang berisi konsekuensi serta pemulihan
5.
Efektifkan
media kreatif anak yang membangun pemikiran dan perilaku positif
Sumber Modul AAP (Ayo Atasi Perundungan) melalui Program Roots Indonesia