Senin, 18 September 2023

Teori Belajar Humanistik

 Adapun pengertian teori belajar humanistik menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Arthur Combs

Arthur Combs seorang pendidik sekaligus psikolog asal Ohio, Amerika Serikat. Beliau merupakan salah satu tokoh yang ikut berperan pada sejarah teori belajar humanistik. 

Combs berpendapat bahwa belajar merupakan kegiatan yang bisa dilakukan di mana saja dan menghasilkan sesuatu bagi dirinya. Pada kegiatan belajar, seseorang bahkan guru tidak boleh memaksakan sesuatu hal yang tidak disukai oleh individu yang bersangkutan.

2. Abraham Maslow

Menurut Maslow, belajar merupakan serangkaian proses yang harus dilalui untuk mengaktualisasi dirinya. Pada kegiatan belajar, diharapkan seorang individu bisa memahami dirinya dengan baik.

3. Carl Rogers

Menurut Rogers, pada proses belajar dibutuhkan sikap saling menghargai dan tanpa prasangka antara individu yang sedang belajar dan pihak yang memberi pembelajaran.

Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut.

  1. Mampu mengubah sikap atau perilaku individu, dari yang awalnya tidak baik karena belum mengetahui menjadi baik.
  2. Membiasakan individu untuk berlaku secara demokratis, partisipatif, dan humanis.
  3. Mampu menjadikan individu sebagai insan yang mudah menghargai perbedaan, kebebasan berpendapat, dan kebebasan dalam menyatakan ide/gagasan.
  4. Mampu meningkatkan keinginan belajar individu.

Suatu teori belajar dikatakan humanistik jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Menekankan pada aktualisasi diri individu (manusia sebagai sosok individu yang bisa mengeksplorasi dirinya).
  2. Proses merupakan hal penting yang menjadi fokus belajar.
  3. Melibatkan peran aspek kognitif dan afektif.
  4. Mengedepankan pengetahuan atau pemahaman.
  5. Mengedepankan bentuk perilaku diri sendiri.
  6. Tidak ada yang berhak mengatur proses belajar setiap individu.

 

Adapun langkah-langkah pembelajaran menurut teori belajar humanistik secara umum, yaitu: 

  1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran dan materi pelajaran.
  2. Mengidentifikasi kemampuan awal (entry behavior).
  3. Mengidentifikasi topik-topik pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara aktif melibatkan diri atau mengalami dalam belajar.
  4. Merancang fasilitas belajar, seperti pengadaan lingkungan kelas yang kondusif dan media pembelajaran.
  5. Membimbing peserta didik belajar secara aktif.
  6. Membimbing peserta didik untuk memahami hakikat dan makna dari pengalaman belajarnya sendiri.
  7. Membimbing peserta didik membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya.
  8. Membimbing peserta didik dalam mengaplikasikan komponen-komponen baru ke situasi nyata.
  9. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.

 

Kelebihan Teori belajar humanistik

  1. Tingkat keberhasilan atau indikator penilaian dari teori belajar ini adalah peserta didik merasa senang dalam belajar, dan terjadi perubahan terhadap tingkah laku serta pola pikir, bukan karena paksaan atau keinginan sendiri.
  2. Apabila proses belajar mengajar mengutamakan pembentukan kepribadian, perubahan tingkah laku, dan hati nurani, maka teori belajar humanistik sangat sesuai untuk diterapkan.
  3. Dengan teori ini, peserta didik diharapkan menjadi manusia yang bisa mengatur dirinya sendiri dan menjadi pribadi yang tidak terikat oleh pendapat orang lain tanpa harus merugikan atau mengambil hak-hak orang lain.

Kekurangan Teori belajar humanistik

Kekurangan yang ada pada teori belajar humanistik berada pada diri peserta didik itu sendiri. Maksudnya, peserta didik yang tidak mau mengerti akan potensi dirinya, maka peserta didik itu akan tertinggal dalam proses belajar mengajar.